"Apakah ini benar Ajeng?" Djaka masih tak percaya dengan apa yang ia lihat. Karena sejauh ini yang Ia lihat dan yang dia tau adalah adik perempuannya itu adalah seseorang perempuan yang polos dan juga lugu.
"Ya, dia menjadi model pengganti karena saat itu salah satu model peragaan busanaku sedang tak bisa hadir secara mendadak sementara acara masih harus dilaksanakan dan tak ada waktu untuk memanggil model lain. Karena itu saat itu aku memminta Ajeng untuk menjadi modelnya."
"Aku tak menyangka jika ternyata dia sebenarnya berbakat juga," ujar Djaka diam-diam kini merasa kagum dan bangga juga pada adiknya.
"Karena itu, karena itu aku ingin dia juga bisa ikut mengambil kesempatan emas ini. Karena ini acaranya cukup besar dan juga akan disiarkan di televisi. Bukankah ini adalah suatu hal yang baik dan sangat sayang jika harus dilewatkan?"