Baru beberapa hari sejak Ajeng sudah tak tinggal di rumah keluarga Dimitri kini rasanya Alvin bahkan merasa seperti hampir gila, ia seperti kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya. Malam ini entah apa yang membuat Alvin berjalan menuju kamar tamu yang sebelumnya di pakai oleh Ajeng untuk kamarnya, Alvin memasukinya dan semuanya tampak masih sangat rapi dan sangat sepi. Bahkan tak ada sisa-sisa kenangan Ajeng yang tersisa dikamar tersebut.
"Ah, bodohnya aku. Untuk apa aku datang ke kamar ini? Sepertinya aku memang sudah gila." Alvin sendiri juga tak menyadari jika melakukan sesuatu yang sangat konyol, ataukah mungkin ia memang sangat merindukan Ajeng? Mungkin ia memang begitu menyukainya? Dan mungkin apa yang ia rasakan adalah sebuah rasa cinta?