"Tapi tidak dengan memanfaatkan kelemahan Djaka untuk kepentingan perasaanmu sendiri juga kan?" Dimitri kesal dengan Alya yang memanfaatkan kondisi Djaka yang tidak berdaya untuk perasaannya sendiri.
"Tapi bukan untuk perasaan saya sendiri, melainkan perasaan kami karena kami memang saling mencintai." Alya ternyata juga bersikukuh dengan pendiriannya. Dia akui memang dirinya salah, tapi perasaannya tidaklah salah.
"Mas Djaka …?" Ajeng yang melihat tubuh Djaka bergerak dan juga berkedip-kedip seperti akan bangun berseru karena tak menyangka jika kakaknya kini siuman dari pingsannya juga.
Sontak saja semua orang kini juga engalihkan pandangan merka dari menatap Alya yang berderai air mata kini mengarah kepada DJaka yang masih terbaring lemah namun mulai sadarkan diri. Semua orang tentu saja terkejut Djaka tiba-tiba sadar saat Dimitri sedang mencerca Alya yang salah.