Saat pulang dari bekerja Djaka memutuskan untuk mampir ke butik milik Alya, ia merindukan kekasihnya karena sejak 2 hari terakhir tak bertemu dengannya. Kali ini Djaka tak membawakan bunga tulip, namun ia membawakan sesuatu yang juga disukai oleh Alya. Djaka menyembunyikannay di balik punggungnya sebelum memberikannya kepada Alya.
"Hai Yan, kau datang? Apakah kau datang sendiri, atau bersama dengan Aldo?" Alya tampak celingak celinguk mengedarkan pandangannya karena biasanya Djaka memang selalu pergi dengan Aldo.
"Tadi sih, aku memang bersama dengan Aldo, tapi mendadak dia pergi dan tampak buru-buru."
"Kemana?"
"Sepertinya pergi menemui kekasihnya. Aku bahkan juga tak tau dan tak ingat kalau dia ternyata sudah punya kekasih. Alya, sebenarnya apa yang sudah aku lupakan tentang 3 bulan terakhir ini?"
Alya menegang, ia terbelalak tak percaya Djaka menanyakan hal itu. Apakah dia tau kalau dia mengalami hilang ingatan? Bukankah katanya tak boleh mengingatkan dia tentang kondisinya?