Benny pergi ke rumah sahabatnya, Andre. Bersama dengan Wildan yang menyertainya dalam keadaan yang babak belur dengan wajah yang sudah agak bengkak dan membiru. Benny ingin sahabatnya itu mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh putranya yang telah melakukan hal buruk pada putrinya.
Andre yang baru keluar menemui tamu yang datang tercengang mendapati putranya yang wajahnya di penuhi luka lebam dan memar, bahkan juga pada sudut bibirnya terdepat robekan kecil yang juga masih berdarah.
"Wildan? Apa yang terjadi kepadamu? Kenapa wajahmu seperti ini?" Andre yang terkejut melihat wajah putranya mencoba untuk mendekati dan juga memastikan wajah putranya. Namun langkah kakunya mendadak terhenti saat ia melihat ada Benny, sahabatnya yang ternyata sedang duduk di sofa dengan tertunduk diam. "Pak Benny?" Andre tak menyangka jika sahabatnya ternyata datang bersama dengan putranya. Mungkinkah Bennylah yang telah menolong Wildan dari pengeroyokan seseorang?"