"Apa yang kau lakukan?" tanya Nindy dengan tatapan tajam tertuju pada Wildan yang bahkan seolah sama sekali tak merasa berdosa sedikitpun.
"Aku? Aku hanya merasa sayang untuk tidak membuatmu menjadi istriku. Kau terlalu cantik untuk disia-siakan." Nindy hanya bisa ternganga, ia sama sekali tak percaya jika Wildan sama sekali tak merasa berdosa. Pria itu bahkan sama sekali tak mengatakan permintaan maaf kepadanya.
"Wildan, teganya kau melakukan hal ini kepadaku? Teganya kau merenggut milikku yang paling berharga? Brengsek kau Wil!" maki Nindy sambil mendorong tubuh pria yang telah berbuat tak senonoh padanya tanpa ijin. Nindy mulai menangis menyadari jika kini dirinya sudah tak lagi suci dan kesuciannya direnggut bahkan saat ia tak dalam keadaan sadar. "Gila kau Wil, gila …!"