"Jadi ruko ini milik anda?" tanya Ajeng terkejut.
"Ya, ini adalah salah satu cabang kedai bakso milikku," Jawab Djaka.
Ajeng hanya bisa tertegun dengan mulut yang ternganga. Jujur ia tak menyangka jika pria ini adalah orang yang juga cukup berjasa selama dia ada di Jakarta. Dan perempuan angkuh yang mengesalkan ini ternyata adalah istrinya.
"Kalau begitu kami minta maaf ya Nak, dan kami juga mau berterimakasih sudah diijinkan untuk berteduh disini." Widya bersyukur bisa bertemu langsung dengan pemilik ruko ini yang ternyata adalah orang yang sama yang pernah ia temui.
"Tak masalah, ini hanyalah sebuah hal kecil," Jawab Djaka dengan enteng karena baginya hal seperti ini bukanlah suatu masalah yang besar.
Djaka dan Zaskia masuk kedalam ruko itu. Begitu masuk aura yang mereka rasakan sudah sangat berbeda dari terakhir kali mereka meninggalkan ruko ini yang mana dalam keadaan porak-poranda penuh kekacauan.