Ajeng berhasil berlenggak-lenggok di atas panggung dengan memukau. Ia mengingat ucapan Alya dan juga ucapan ibunya yang memintanya untuk membayangkan jika semua penonton di depannya adalah patung. Tak perlu menghiraukan mereka dan teruslah melangkah. Itulah yang membuat Ajeng pada akhirnya mampu untuk menaklukan rasa gugup dan tidak percaya dirinya.
Di ujung langkah kakinya, Ajeng berjalan bergandengan tangan bersama dengan Alya yang masih setia membawa buket bunga tulip di tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggandeng Ajeng dan dengan bangganya Alya menunjukkan gaun terindah buatannya yang kini menempel sempurna di tubuh proporsional Ajeng yang kini tampil memukau dan begitu anggunnya. Kulit eksotisnya membuat penampilannya malam ini semakin sempurna.