Dokter itu menyerahkan salep itu kepada Djaka. Setelah melakukan pemeriksaan dokter perempuan itu pun pergi. Kini sengaja dokter tak memasang perban lagi agar luka cepat mengering.
Setelah melihat sendiri luka di pahanya, jujur saja Zaskia kini merasa malu dengan bentuk tubuhnya sendiri. Sekalipun ia bisa menyembunyikan luka itu dari orang lain, tapi tentu saja hanya orang-orang tertentu yang nantinya akan melihat luka ini termasuk dengan suaminya.
"Mendekatlah, aku akan mengoleskan salep ini di kakimu."
"Tak perlu, aku bisa mengoleskannya sendiri." Zaskia mencoba untuk menghindar dan menolak bantuan Djaka. Ia malu karena lukanya tampak sangat mengerikan. Ia sudah mirip seseorang yang buruk rupa. Dan seketika ia kehilangan rasa percaya dirinya. Ia merasa jika ia sendiri jijik dengan tubuhnya apa lagi orang lain. Apa lagi Djaka yang adalah seorang pria muda yang tentunya lebih tertarik dengan yang mulus.
"Kemarilah! Jangan sok bisa jika kau tak bisa."