Meski pada mulanya ia banyak protes dan terus menerus mengomel tentang betapa bau, pengap, dan kotornya tempat ini, Xav akhirnya bisa terlelap juga. Kali ini ia mengalah pada Anya, dia meminta gadis itu tidur di atas ranjang dan dia di lantai hanya beralaskan selimut tebal.
"Badanku sakit semua," keluhnya saat Anya membangunkan.
"Terima kasih, karena kau telah mau berkorban untuk ku dengan tidur di lantai."
"Apa rencana kita selanjutnya, kau lebih tahu cara bertahan hidup di jalanan dibandingkan aku. Jadi mulai sekarang aku akan mendengarkanmu."
"Satu hal lagi, Xav. Bisakah kau berhenti mengeluh?" pinta Anya.
Lelaki itu diam sesaat, kemudian ia sadar bahwa ia memang terlalu banyak mengeluh. Ia sadar yang ia lakukan itu salah. Sedangkan gadis itu sangat berbeda darinya, hingga detik ini ia sama sekali tak mendengar keluhan Anya. Ia bahkan menjalani misi ini dengan antusias.
"Semakin banyak kau mengeluh, maka kemalangan akan semakin menghampiri kita."