"Seperti ada suara yang menangis, kamu dengar tidak, Re?"
"Iya, yuk ah. Jadi ngeri aku, jangan-jangan nanti ada hantu di sini."
Renata menarik tangan Rangga untuk pergi dari tempat itu. Lalu Rara membalikkan badannya dan melihat Rangga di pohon tadi. Namun sudah tidak ada. Rara semakin menjadi-jadi tangisnya.
"Baiklah, kalau kamu ingin melupakan Rara selamanya. Maka jangan panggil aku Rara lagi. Aku adalah Syira!"
Rara menyebutkan nama aslinya sebagai Syira. Karena Rangga saat itu ingin melupakan Rara, jadi Rara ingin menggantikan namanya jadi Syira sebagai nama aslinya.
***
"Kamu dari mana, Mas?"
"Biasa,"
"Ya biasanya kamu dari mana? Dari tempat Rara di janda itu? Ha?"
Winda kini semakin sensitif semenjak Wawan membantu Rara dan lebih sering di luar rumah. Padahal saat ini perekonomian mereka lagi ada masalah.
"Jaga bicara kamu, Winda. Aku kerja, bukannya main-main."