"Ayo berdiri!" Rara di bantu untuk berdiri. Lalu wanita jahat itu lagi-lagi memerintahkan dirinya.
"Makanya, kalau jalan lihat-lihat. Sudah tahu ada kaki, masih juga di lewati. Sekarang makanan kamu jatuh kan? Pungut nasi kamu, jangan mubazir. Kalau tidak kamu makan, nanti kamu tidak makan. Pungut!"
Rara mengumpulkan nasi yang sudah jatuh berserakan di lantai. Setelah dia kumpulkan, dia bermaksud untuk duduk di kursi yang kosong.
"Ra, ayo makan bareng sama aku saja."
"Tidak, biar aku makan makanan ini saja."
"Tapi itu sudah kotor, jangan di makan. Nanti perut kamu sakit."
"Tidak apa-apa, Mbak. Terima kasih!"
Prak!!
Piring milik wanita jahat itu di hentakkan di atas meja Rara.
"Masih kurang? Nih punya aku masih ada sisa tulang dan duri-duri. Lumayan kan dari pada kamu makan nasi yang sudah jatuh di lantai tadi. Lihat itu, banyak debu dan pasir. Pasti sudah tidak layak lagi."
"Tidak apa-apa, terima kasih!"
"Jangan sombong kamu, masih untung aku berbaik hati. Ini makan!"