"Papa, kenapa Papa begitu cepat meninggalkan aku? Kenapa, Pa? Bahkan orang yang aku cinta sendiri lah pembunuhnya. Aku tidak akan ampuni dia, Pa!"
Rangga terus menangis dengan kejadian malam itu. Bahkan, dia tidak sanggup untuk melihat jasad papanya untuk yang terakhir kalinya.
Malam itu juga, Jasad akan di kebumikan. Untung saja, dari pihak rumah sakit sanggup menolong Rangga, dari mulai memandikan dan sampai selesai. Namun Rangga masih enggan dan tidak sanggup untuk melihat papanya terakhir kalinya.
Kini semua hanya tinggal kenangan, kekayaan yang di tinggal kan Papa tidak ada artinya sama sekali bagi Rangga yang kini hidup sendiri. Meski perusahaan tetap berjalan, Rangga terus mengurung diri di rumah. Bahkan keadaan rumah seperti tidak terurus lagi.
"Aku tidak akan pernah mengampuni kamu, Ra. Akan aku biarkan kamu membusuk di dalam penjara. Aku tidak peduli itu."