"Tidak, Bu. Untuk apa aku marah dengan orang yang sudah merawat aku sejak kecil."
"Terima kasih ya, Sayang. Terima kasih untuk tidak marah. Padahal ibu sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal."
"Sudahlah, Bu. Tidak perlu di bahas lagi, mending kita bahas yang lain. Oh iya, bagaimana keadaan ibu? Sehat kan? Untung saja ibu tadi belum berangkat."
"Alhamdulillah, Ibu sehat saja kok. Hem, mungkin sudah takdir Allah untuk kita di pertemukan lagi. Ya sudah, ayo kita pulang dulu ke rumah Ibu. Kita istirahat saja di rumah yuk, ayo nak Rangga!"
Ibu mengajak Rangga juga saat itu. Namun Rangga hanya mengangguk kan kepalanya.
"Tidak, Bu. Kita tidak akan pulang ke rumah Ibu. Tapi kita akan pulang ke rumah kita berdua."
"Maksud kamu apa?"