"Maafkan kami, Ma. Bukan maksud kami ingin lakukan ini. Tapi karena keadaan."
"Halah, sudah. Anak Mama hanya satu, anak Mama hanya Cesile. Kini Cesile sudah meninggal, itu artinya aku sudah tidak punya anak lagi. Aku bukan lagi seorang Mama, aku tidak memiliki anak. Lebih baik kalian pergi, tidak ada gunanya di sini. Pergi!" Mama begitu murka dengan dua anaknya yang durhaka itu. Setelah sekian lama tidak ada kabar dan tidak pernah pulang, justru kini pulang di saat keadaan sedih itu tiba.
"Ma, aku bersumpah. Di atas kuburan Cesile, aku tidak akan pernah tinggalkan Mama lagi. Aku akan jaga di masa tua Mama."
"Aku juga bersumpah, Ma. Aku dan kak Seto akan menjaga Mama. Izinkan kami untuk tetap di sini menjaga Mama. Kami akan pindah kemari dengan anak istri agar dekat dengan mama. Mama boleh ikut aku atau ikut kak Seto nanti. Kami tidak akan pernah biarkan Mama sendiri lagi."