"Cesile, kamu yang sabar ya!" Ucap mama dengan menangis tersedu-sedu. Sembari mengelus rambut Cesile yang kini terbaring di rumah sakit lagi. Sepulang dari jalan-jalan dengan Rayan menikmati hari-harinya, dan bertemu Luna kemarin. Cesile jatuh sakit parah lagi. Kini dia harus di rawat di rumah sakit kembali. Sepertinya kali ini dia sangat parah.
"Ma, sakit. Aku sudah tidak kuat lagi. Tolong jaga Rayan untukku ya, Ma."
"Ssttttt, kamu jangan bilang yang aneh-aneh dong. Mama takut, mama belum siap. Belum genap satu tahun papa kamu tiada, jadi kamu jangan bilang seperti ini. Mama tidak sanggup."
"Ma, maafkan aku. Ini sudah menjadi takdir aku. Aku mohon, tolong aku."
"Baiklah, katakan apa yang ingin kamu katakan. Mama siap!"