"Luna, aku suami kamu. Aku berhak tahu. Kamu mau ke mana, sama siapa? Setidaknya kalau tidak untuk aku, pikirkan untuk anak kamu. Kasihan Bagas Luna. Maafkan aku yang kemarin emosi, ayo kita sudahi pertengkaran ini."
Luna tidak menjawab, namun dia terus berjalan keluar dengan menarik kopernya. Regi pun berdiri dan mengejar Luna. Lalu dia tahan tangan Luna.
"Luna, tolong jangan pergi."
Regi langsung memeluk tubuh Luna saat itu juga. Luna hanya diam tanpa membalas pelukan itu. Lalu Luna mendorong tubuh Regi.
"Sudah?"
"Luna, aku mohon jangan pergi. Aku sangat mencintai kamu, aku mohon maafkan aku."
"Kamu tidak perlu sedih, aku tidak pergi selamanya kok. Aku hanya ingin menenangkan diri aku sementara waktu itu. Tidak lama, kamu jangan khawatir. Aku masih ingat kok dengan anakku, dia tanggung jawab aku juga. Jadi aku mohon sama kamu, tolong jaga anak kita sementara waktu ini."
