"Eh, Luna main pulang saja. Terus yang bayarin ini siapa? Katanya tadi dia yang mau traktir? Hem, sudahlah. Yang penting, aku sudah berhasil mengacaukan hatinya. Haha! Tidak apa-apa, kali ini aku yang bayar semua. Yang jelas, sakit hatiku sedikit terbayar hari ini. Semoga saja Luna dan Regi bertengkar. Rasakan kamu Regi, makanya jangan macam-macam kamu sama aku." Ucapnya dengan senyuman jahat di wajahnya. Lalu Cesile pun membayar semua makanan itu.
Sementara itu, Luna yang di dalam mobil saat itu tengah menangis keras. Bahkan sang sopir bingung harus mengatakan apa. Justru malah sopir kita, Luna akan melahirkan saat itu karena paniknya.
"Ngngng!" Suara tangis pecah di dalam mobil yang melaju pulang saat itu di penuhi suara Luna. Luna tidak bisa membendung lagi tangisan yang sudah ingin dia keluarkan sejak tadi.
"Mbak, Luna. Mbak! Apa Mbak sudah terasa mau melahirkan?" Tanya Eko dengan khawatir.