"Cesile, aku ingin bicara serius sama kamu."
"Hem, apa ini? Kelihatannya serius banget." Ucap Cesile penasaran dengan senyum-senyum.
"Iya, ayo masuk dulu. Kita duduk dulu."
"Oke baiklah, ayo masuk. Duduk saja dulu, aku buatkan kopi ya!"
"Tidak perlu, kita harus bicara sekarang. Aku tidak punya waktu."
"Duh, Sayang. Kamu itu capek pastinya. Jangan seperti ini, pokoknya tunggu dulu. Aku buatkan kopi sebentar saja kok. Tunggu ya!"
"Hem, ya sudah." Ucap Regi standar dan biasa saja. Sedangkan Cesile semangat menuju dapur.
Beberapa saat kemudian, Cesile kembali datang membawa kopi. Lalu memberikan pada Regi.
"Cesile!"
"Tunggu, kamu harus minum dulu."
"Cesile, aku ingin ngomong sama kamu. Bukannya mau minum."
"Tidak, pokoknya kamu harus minum dulu. Biar tenggorokannya enak."
"Baiklah!" Mau tidak mau, dengan berat hati Regi harus minum terlebih dahulu atas permintaan Cesile.
"Nah, 'kan enak kalau sudah minum sekarang ceritakan padaku?"
