"Loh, kok kamu buang sih? Itu 'kan bunga dari aku." Ucap Atta dan memandangi wajah Tiara.
"Siapa suruh kamu tidak ngaku, aku tahunya itu bunga dari Afgan, ya aku buang."
"Hem, pintar kamu ya! Aku kira bakal kamu simpan kalau dari Afgan. Ya sudah deh, yang penting bunga yang sekarang jangan di buang ya? Ini sebagai bentuk sayang aku sama kamu. Jadi kamu sekarang percaya bukan? Kalau aku sudah lama mencintai kamu. Makanya sekarang berani lamar kamu."
"Iya, aku percaya sayang. Terima kasih ya! Tapi ngomong-ngomong, kenapa kamu lakukan ini lagi?"
"Ya biar kamu tahu, kalau waktu itu aku yang kasih. Bukan Afgan. Ya, sekalian juga biar tambah romantis. Hehe!"
"Hem, kamu ya! Ada-ada saja."
"Mbak Tiara! Ups! Maaf!" Tiba-tiba Wulanda masuk tanpa permisi dan melihat kemesraan Tiara dan Atta saat itu yang tengah berpelukan. Seketika itu pula mereka melepaskan pelukan itu. Wulanda langsung mau keluar lagi dari pintu, namun di tahan Tiara.
"Wulanda, masuk saja."