"Luna, bagaimana? Sudah hampir 2 bulan loh kamu menikah. Apa sudah ada tanda-tanda?"
"Tanda-tanda apa, Ma?"
"Hem, kayak tidak tahu saja kamu. Kamu itu anak satu-satunya. Jelas Mama dan Papa saat ini ingin kamu segera punya anak. Mama dan Papa ingin punya cucu dari kamu."
"Oh, soal itu? Hehe!" Luna malah meringis malu dengan mamanya. Karena bagaimana tidak, bersentuhan dengan Regi saja tidak pernah sebab keegoannya sendiri.
"Di bilangin kok malah cengengesan. Mama serius, Luna. Mama ingin segera dapatkan berita baik itu. Tentu sudah ada dong tandanya."
"Hem, untuk saat ini sih belum ada. Nanti kalau sudah aku pasti kabari kok, Ma!"
"Janji ya!"
"Iya, Mama."
'Duh, bagaimana ini ya? Kok tiba-tiba Mama tanya soal itu. Bagaimana aku bisa katakan yang sebenarnya. Bersentuhan dengan Regi saja tidak pernah, bagaimana mungkin aku bisa punya anak.' Gumam Luna.