Di balik selimut putih, ruang yang dingin, tampak tidak asing lagi. Beberapa helai baju berjatuhan di lantai kamar itu. Tampak sudah terjadi sebuah pertikaian lembut di atas ranjang. Dua insan memadu kasih, dengan saling memeluk dengan hangatnya.
"Regi, kamu tidak menyesal sudah lakukan ini?"
"Tidak Cesile, kenapa aku menyesal. Bahkan aku akan menyesal kalau tidak pernah mencoba. Terima kasih ya sudah mau layani aku."
"Iya, tapi aku yang khawatir kalau sampai Luna tahu semuanya. Sudah jahat banget aku,"
"Kamu tenang saja, 'kan ada aku. Tidak perlu takut, lagi pula ini juga salah Luna yang sudah seenaknya dan abaikan aku sebagai suaminya. Padahal aku sudah sabar mencintai dia. Tapi dia tidak bisa menjadi istri yang baik untuk aku. Ya sudah lah, biarkan saja. Mungkin sudah takdir aku. Lebih baik kita bersenang-senang saja."
"Iya," ucap Cesile dengan senyum.