"Lepaskan aku Afgan!"
"Diam!"
Plak! Tamparan keras mendarat lagi di pipi Tiara. Kini dia menangis sangat kuat karena perbuatan Afgan yang sudah tidak bisa di elakkan. Dengan posisi tangan terikat, Tiara tidak bisa membela dirinya lagi. Saat itu, dia hanya bisa menangis dan pasrah menerima kenyataan pada dirinya.
'Atta, tolong aku. Tolong aku Atta!' Jeritan hati Tiara saat ini tidak bisa di bendung lagi. Entah Atta akan datang menolongnya atau tidak. Yang jelas saat ini, Afgan sudah berhasil merusak kehormatan Tiara.
"Haha, mantap!" Selang beberapa menit setelah selesai menikmati tubuh Tiara, Afgan pun bernapas lega dan mengusap keringatnya. Dia sudah merasa puas karena sudah berhasil menodai Tiara seperti yang dia inginkan.
"Terima kasih, Sayang!" Afgan mengusap rambut Tiara. Tiara hanya membesarkan kedua bola matanya. Ingin rasanya memaki bahkan mencabik tubuh Afgan saat itu. Namun apa daya, kini dirinya tidak berdaya sama sekali.