"Baiklah, acara akan segera kita mulai. Pertunangan antara Atta dan Luna malam ini akan kita laksanakan. Sungguh acara pasti akan nanti-nanti oleh kedua calon. Untuk saudara Atta, dan saudari Luna mohon ambil posisi di mana tempat yang sudah di sediakan. Kita akan melaksanakan pertukaran cincin. Silahkan!"
Atta sangat bahagia, begitu singkat hal itu terjadi. Dia sudah memasang cincin di jari manis Luna. Begitu juga sebaliknya. Kebahagiaannya malam itu tidak terkira lagi, namun satu hal yang membuat lamunannya buyar.
"Atta, eh. Atta! Yah, malah melamun. Fokus dong! Sebentar lagi calon aku keluar. Aku yakin kamu pasti sangat iri melihat kecantikan dirinya. Fokus, fokus!" Regi mengarahkan dua jarinya ke arah dua matanya.
"Iya, sorry!" Ternyata, Atta hanya mengkhayal kalau dirinya lah malam itu yang bertunangan dengan Luna. Tapi kenyataannya, bukan dirinya yang tengah bahagia.
