"Renata, sebenarnya aku sangat rindu sama kamu. Semoga saja kamu saat ini ada di kontrakan. Tunggu kedatangan aku ya!" Sembari melesatkan mobilnya, Rangga terus saja bergumam pada dirinya sendiri. Sepertinya rasa rindu hari itu sudah sangat jelas dia rasakan. Butuh beberapa menit untuk sampai di kontrakan itu, namun karena macetnya jalan membuatnya sangat lama.
"Duh, kenapa pakai macet segala sih jalannya." Rangga sedikit memukul setir dan membunyikan kelakson mobil. Karena saat itu, antri panjang di jalan di sebabkan ada acara mendadak di pinggir jalan.
Sementara itu, di kontrakan Renata. Ternyata dia sudah berkemas untuk pindah dari kontrakan.
"Mungkin aku harus mencari jalan aku sendiri. Aku tidak akan kembali ke rumah Mama dan papa, aku juga tidak akan kembali sama Rangga. Aku harus meniti kehidupan ini sendiri. Ya! Aku pasti bisa."