"Loh, Atta. Kamu belum sampai di rumah ya! Aku kira tadi kamu sudah sampai. Bukannya kamu tadi naik sepeda?"
"Iya, sepeda aku hancur. Kamu sendiri mau ke mana?"
Luna bertemu Atta di jalan, saat itu Luna hendak ke warung. Melihat Atta masih mengenakan pakaian sekolah dan masih berjalan menuju pulang.
"Kok hancur, bagaimana bisa? Aku mau ke warung sana."
"Tidak tahu," jawab Atta tidak mau jujur.
"Ya sudah deh, kalau begitu ayo bareng aku."
"Tidak, kamu 'kan mau belanja. Aku jalan saja, lagi pula sebentar lagi sampai rumah kok."
"Duh, maaf ya! Ya sudah, aku tinggal dulu tidak apa-apa 'kan?"
"Iya, tidak apa-apa kok."
"Ya sudah, bye!" Luna meneruskan niatnya ke warung dengan mengendarai motor. Sementara itu, Atta terus melanjutkan jalannya. Sampai di rumah, lagi-lagi mamanya bertanya kenapa dengan Atta yang berkeringat dan ngos-ngosan.
