"Atta, terima kasih ya sudah ajak aku kemari. Kamu benar, daripada kita coret baju mending kita jalan. Tidak apa-apa deh, mungkin ini kesempatan kita yang terakhir untuk bersama. Setelah itu jelas sibuk sendiri-sendiri nanti di sekolah masing-masing."
Luna terus saja mengucapkan perpisahan, kalau mereka nanti akan sibuk di sekolah masing-masing. Padahal, Atta belum mengatakan apa-apa. Dia hanya diam ketika Luna mulai bicara soal itu.
"Hem, Luna. Mending kita bahas yang lain. Kamu tenang saja, aku yakin kok kalau kamu nanti pasti bertemu dengan teman baru yang baik sama kamu."
"Ya, aku juga tidak tahu. Teman baik yang seperti apa."
"Ya sudah, kamu jangan sedih ya. Aku sudah kenyang nih, yok kita pulang. Nanti yang punya motor nyariin lagi."
"Yuk!"
