Beberapa bulan telah berlalu, kini Rara sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasanya di kantor. Kejadian yang menimpa dirinya sebelumnya, banyak menjadikan pelajaran. Selain bersabar, dia juga harus bisa menjadi wanita yang kuat.
"Hai, Mbak. Apa kabar? Bagaimana kondisinya, sudah membaik bukan?"
"Alhamdulillah, seperti yang kamu lihat."
"Wah, syukurlah. Bisa dong, program lagi. Hehe!"
"Sttttt! Istirahat dulu. Baru juga kemarin, memang segampang itu."
"Eh, ada juga waktu istirahatnya ya? Hehe!"
"Memang kamu pikir!"
"Hehe! Tidak kok, Mbak!"
"Wulan, jangan lupa nanti malam ya! Eh, Ra. Kamu sudah masuk. Apa kabar? Sudah membaikkan?" Tiba-tiba Rangga datang.
"Ehem, sepertinya semenjak aku tidak masuk ke kantor, ada yang lagi dekat ya!" Sindir Rara dengan senyum-senyum melirik Wulan dan Rangga. "Aku baik-baik saja kok, Rangga!" Sambungnya.
