"Luna, kamu masih berhubungan dengan Boy?"
"Tidak, kenapa kamu tanya soal itu. Tumben?"
"Bagus deh. Memang seharusnya, kamu tidak perlu ada hubungan dengan dia lagi. Dia itu tidak baik untuk kamu."
"Hem, kok kamu bisa berkata seperti itu. Memangnya dia sudah lakukan apa sama kamu?"
"Tidak, tidak apa-apa kok."
'Aku tidak boleh katakan yang sebenarnya. Yang penting, Luna tidak ada hubungan dengan Boy lagi saja sudah cukup.' Gumam Atta.
"Atta, kamu kok diam. Aku jadi curiga, pasti ada apa-apanya nih! Kalau tidak, mana mungkin kamu bisa ngomong seperti ini. Tidak biasanya, soalnya baru kali ini."
"Sudahlah, lupakan! Sebentar lagi pelajaran akan di mulai. Oh iya, kamu sudah siap belum ujian nanti."
"Siap tidak siap! Semoga kita semua lulus ya!"
"Aamiin. Harus bisa siap mulai dari sekarang ya! Jangan nanti sudah mulai ujian, kamunya sibuk cari contekan. Hehe!"
"Enak saja. Kamu kali yang contek. Eh, kamu 'kan pintar. Ya sudah, nanti aku saja yang mencontek kamu."
"Enak saja!"
