"Atta, kamu mainnya keren banget. Terima kasih ya sudah memenangkan perlombaan ini." Ucap Bapak guru terus menepuk bahu Atta dengan penuh rasa bangga.
"Wah, Atta. Kita bangga banget sama kamu. Sejak ada kamu masuk dalam tim, kamu sangat menghargai kami semua. Kamu juga banyak mencetak skor. Tentu sekolah kita akan bangga dengar kemenangan ini." Ucap teman satu timnya.
"Thanks, Bro!"
"Selamat ya buat kita semua!" Sahut teman lainnya.
"Eh, ngomong-ngomong Luna mana ya!"
"Luna mungkin lagi sedih, soalnya dia tidak dapat mengikuti lomba cerdas cermatnya." Jawab Bapak guru saat itu.
"Loh, kenapa begitu, Pak?"
"Iqbal tidak bisa ikut dan datang kali ini. Karena Papanya mendadak sakit keras."
"Jadi, di mana dia sekarang, Pak?"
"Mungkin langsung ke lokasi lomba untuk melihat yang lain."
"Dia dapat nomor urut berapa, Pak?"
"Tidak tahu!"
"Boleh aku minta lembaran soalnya, Pak?" Tanya Atta.