"Ibu sendiri ada apa sini?"
"Mau temani anakku meeting dengan kekasih barunya. Karena saat ini yang mendampingi dirinya itu adalah calon menantu aku. Dia cantik, pintar, dan tentunya sangat jauh sama kamu. Sudah ah, aku sudah tidak ada waktu untuk semua ini."
"Terima kasih untuk hinaannya, Bu."
Mamanya Abian saat itu benar-benar sudah keterlaluan. Ucapannya yang begitu tajam dan selalu saja menghina Rara. Rara tidak sangka, kalau perusahaan dia juga akan bekerja sama dengan perusahaan Abian.
"Apa benar Abian punya kekasih? Kenapa aku tidak tahu. Selama ini hubungan aku baik-baik saja kok sama dia. Tapi,"
Ucapan Rara terhenti ketika ada salah satu karyawannya yang memanggil dirinya.
"Bu, meeting akan segera di mulai."
"Iya, suruh saja Rangga untuk memulai meeting itu. Nanti akan menyusul."
"Baik, Bu!"
Untuk sementara waktu, Rara sengaja untuk tidak muncul. Dia biarkan meeting itu berlangsung tanpanya. Karena Rangga saja sudah cukup mewakili dirinya.