"Ma, bisa tidak jangan atur hidup aku lagi. Aku muak, Ma. Sampai kapan Mama akan atur hidup aku? Aku ingin bebas pilih pasangan aku sendiri. Jika aku sudah merasa cocok, berarti dia pilihan terbaik aku!"
"Hei, Abian. Kamu itu kaya, kamu tampan, kamu tidak pantas dengan seorang janda dan statusnya tidak jelas seperti itu."
"Kenapa sih status jadi patok ukuran. Seharusnya Mama cukup doakan yang terbaik. Bukan malah larang aku seperti ini."
"Abian, Mama tidak suka ya kalau kamu lawan Mama seperti ini. Mama bilang tidak suka ya tidak suka. Jangan bantah Mama. Banyak kok wanita cantik, kaya, dan lebih muda di luar sana. Jelas tidak janda anak satu. Kok bisa-bisanya sih kamu suka dengan orang seperti itu."
"Yang Mama bilang wanita cantik di luar sana, memang banyak. Tapi belum tentu baik, Ma. Dan tidak semudah itu di temukan. Kalau pun ada yang lebih baik, hati juga tidak mudah menerima begitu saja."