Chapter 152 - Salahkah aku?

Lagi-lagi Joshua dibuat gila akan permintaan ibunya yang sangat tidak sabaran. Ia bahkan mendengar hal bodoh yang sama sekali tidak benar.

"Ma, Joshua masih menyukai wanita, tapi Mama tolong bersabar sebentar karena aku masih berusaha menyelidiki kasus pembunuhan berencana yang dulu kita alami. Bagaimanapun kita tidak bisa bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun? Ini sudah lebih dari dua tahun, dan aku masih belum mengetahui siapa pelaku dibalik semua ini," sahutnya.

"Ya, Mama sangat mengerti sekali, Nak. Namun, kamu juga tidak bisa terus-menerus hidup sendirian tanpa ada pendamping kan? Masa depanmu bukan sekedar tentang uang, tapi juga harus dengan adanya pernikahan karena kamu harus memiliki seorang pewaris yang nantinya akan menggantikan kamu. Terlebih Mama sangat ingin cucu laki-laki," sahut Mama Rossa yang semakin memaksa.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS