Chapter 142 - Hati tak bersalah

Mengantarkan dua gelas kopi ke dalam sebuah ruangan, dan betapa tidak Emily duga bahwa ternyata di dalam ruangan tersebut ada Joshua.

"Ya ampun, katanya seorang klien. Lalu kenapa bisa bersama dengan Tuan Muda Joshua di sini juga? Ah sudahlah," batinnya Emily dalam perasaan hatinya yang terasa tidak nyaman.

Walaupun merasa tidak nyaman, namun Emily berusaha untuk bersikap percaya diri meskipun hanya sekedar untuk mengantarkan kopi. Ia pun berharap kopi buatannya bisa dinikmati dengan nikmat.

"Silahkan, Tuan," ucap Emily dengan ramah, dan segera dijawab oleh seorang klien dari perusahaan tersebut.

Awal mulanya Joshua tersenyum ketika melihat cara Emily yang baru pertama kalinya, tapi sudah memberikan kesan yang manis dengan keramahan wajahnya, dan partner kerja Joshua tersebut mencoba mencicipi kopi buatan Emily.

Seketika matanya terpejam dan menumpahkan kopi yang sudah ia teguk, sontak membuat Joshua merasa terkejut.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS