"Tunggu dulu." Thalia segera menghentikan langkah Abian di saat pria itu ingin masuk kembali ke dalam mobil.
Dengan raut wajah yang terlihat bosan, Abian berusaha untuk tidak menatap wajahnya Thalia, ia bahkan dengan sengaja mengalihkan pandangannya. Namun, berbeda dengan Thalia yang justru dengan sengaja berputar-putar di sekeliling mobil mewah tersebut.
"Menarik juga, mobil darimana nih? Oh aku tahu. Apa sekarang kamu bekerja sebagai supir pribadi? Pantas saja kamu bisa naik mobil ini kan?" Thalia kembali bersikap sombong dan angkuh sampai berkata dengan seenaknya tanpa tahu kebenaran terlebih dahulu.
"Apa sih? Enggak penting banget mobilnya darimana. Mendingan awas deh. Sama sekali enggak ada untungnya di sini," cetus Abian, dan sengaja menyenggol lengannya Thalia.
Pria itu segera bergegas pergi tanpa memperdulikan Thalia yang masih penasaran dengan semua barang-barang mewah yang sekarang Abian punya. Namun, sikapnya Abian justru semakin membuat Thalia menyukai pria itu.