Chapter 130 - Bukan salah mereka

"Baik, Ayah."

Dengan cepat Daffa berjalan kearah kamarnya Nayla. Mengetuk pintu dengan pelan-pelan. Menunggu beberapa saat hingga pintu tersebut terbuka. Melihat sang adik yang sudah menangis sampai tersedu-sedu. Membuat hatinya Daffa ikut bersedih, dan segera membawa Nayla ke dalam pelukannya.

"Udah jangan sedih lagi ya," ucap Daffa dengan perlahan sembari mengusap rambutnya Nayla. Dengan penuh kasih sayang, Daffa begitu peduli dengan adiknya.

"Kakak, Nayla enggak mau seperti ini. Nayla mau menyusul Nathan ke Jerman. Please! Tolong bantu aku, Kakak." Mencoba memohon agar niatnya terkabulkan.

Mengusap air mata yang terus-menerus mengalir tanpa hentinya, membuat Daffa begitu tidak tega melihat sang adik yang sampai memohon dalam kesedihan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS