Bunga-bunga yang masih terpajang di dinding ruangan sekitarnya turut jadi saksi betapa berbunganya sepasang kekasih yang sedang memadu kasih itu.
Ardi melepaskan sejenak ciumannya dari bibir Aya. Ia pandangi mata Aya yang nampak lebih bersinar dari sebelumnya.
"Aku menyayangimu, Ay."
Cupp!!
Kecupan kembali didaratkan Ardi pada bibir Aya. Ayapun sangat menikmati ciuman yang diberikan Ardi itu. Sebuah ciuman hangat yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun, kecuali untuknya.
"Aku juga mencintaimu, Sayang."
Aya memeluk Ardi. Ia mencium leher Ardi lembut. Membuat nafsu Ardi kian bergejolak.
"Sssttt!!" Ardi mendaratkan telunjuk di bibir Aya.
"Tahan. Aku gak tahan kalau dilanjutin." Ucap Ardi.
"Terima kasih, Sayangku."
"Terima kasih, Filsufku."
Pelukan mesra, menjadi penutup ciuman pertama sepasang kekasih yang sebelumnya penuh curiga dan cemas itu. Entah, apa yang membuat Ardi berubah tiba-tiba menjadi sangat lembut.
Keduanya tersenyum. Seolah menyiratkan betapa bahagianya.