Chereads / Bukan Sekadar Sultan / Chapter 151 - 151

Chapter 151 - 151

"Jangan. Orang tua kayak ibu katro. Ntar malah repotin."

"Ya ndak to, Bu. Mana ada kata ngrepotin?" susul Ardi menjawab keluhan Ibunya.

"Terima kasih ya, Nak. Sudah mau jagain Ibu."

Ardi menyunggingkan senyumnya. Dengan penuh keramahan, ia coba tetap kembangkan senyumnya.

"Sama-sama, Bu. Ardi juga makasih sudah percayakan putri ibu ini untuk Ardi jaga," tutur Ardi sembari mengacak-acak rambut Aya.

"Ish, mau muji muji aja kali. Gak usah sambil acak-acak rambut," protes Aya.

"Hehe lagian rambutmu aneh. Lucu. Gemesin."

Melihat anak dan mantunya bertengkar manis, Ibunya tersenyum. Sebuah senyum yang entah bermakna apa.

"Udah deh, Mas. Kasian ibu. Sini, piringnya. Maaf, ya, Bu. Mas Ardi emang rada-rada aneh gitu," tutur Aya berbisik.

"Woy... kedengaran lho."

Lagi, Ibunya dibuat tersenyum melihat tingkah Aya dan Ardi yang seperti anak kecil saja. Meributkan hal-hal aneh di depannya.

"Oh ya, Ibu makan bubur yah. Aya beliin bubur kesukaan ibu."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS