"Ibu gapapa, Nak. Ibu cuma takut. Takut kamu kenapa-napa. Kamu belum cukup dewasa menerima kabar seperti ini. Tapi Ibu gatau gimana caranya mengabarkan ke kamu, Nak. Maafin Ibu sayang."
"Ibu gasalah. Ibu gausah takut, ya."
"Iya, Nak. Ibu cuma kawatir sama kamu."
"Dika gapapa, Bu."
"Kamu baru saja masuk SMA. Pasti banyak teman-teman sekolahmu yang akan tahu hal ini cepat atau lambat. Di koran, berita. Ibu tak terbayang gimana perasaanmu nanti, Nak. Melihat foto ayahmu nanti di sana."
"Itu gampang. Itu urusan Dika. Ibu gausah kawatirin Dika. Yang penting Ibu gapapa.
***
"Hello, Bro!! Lo dimana? Kita mau rapat nih buat acara PLS nanti. Lo ikut kan? Inget loh. Lo ketuanya!"
"Dasar, aktivis rohis abal-abal! Giliran bokapnya yang tersangka, anaknya pergi! Hahaa, dasar anak koruptor!"
"Dik, lo dimana? Masih di rumah? Gue tunggu kabar lo! Keadaan genting!"
"Dika, lo baik-baik aja 'kan? Lo mau balik ke kampus kapan? Besok mau ada aksi besar-besaran. Lo mesti ikut yah!"