Kubuat rumah biru, untuk pemilik rindu
Dari untaian sedih yang tak terhitung minggu
Kubuat aroma pantai di belakangnya
Tepat di dekat peristirahatannya
Agar saat lelah menyapa, kubisa menawarkan ketenangan padanya
Dan tak luput, kuhiasi dengan berbagai aroma bunga.
Maaf, untuk bunga itu yang kusuka
;matahari,
Semoga riangnya juga kau suka
Biarkan ia bicara
Sebab aku merasa agak capek membicarakan bagaimana baiknya mengutarakan cinta yang belum pantas tersampaikan kata.
Biarlah ia hidup dalam kehidupan rasa.
Sebelum akhirnya, kulihat ia
Menatap bunga megah di luar sana
Tak sampai hati aku merasai luka
Sudah kucoba menemani luka, tapi tak kunjung sembuh juga
Barangkali memang ini saatnya
Cinta membiarkan dengan segala takdirnya
Biarlah ia hidup dalam kehidupan rasa.
Biarlah ia hidup dalam kehidupan rasa.
Biarlah ia hidup dalam kehidupan rasa.
Aku pergi. Entah dengan tujuan apa.
Biarlah ia hidup dalam kehidupan rasa.
Biarlah ia hidup dalam kehidupan rasa.