Chereads / Bukan Sekadar Sultan / Chapter 106 - 106

Chapter 106 - 106

"Nggak juga, si. Cuma bosen aja. Pemandangannya laptop, komputer, printer, tinta, berkas, buku, buku, dan buku. Gak ada yang hijau-hijau gini, Bu." Ucapku seperti anak TK yang sedang asyik curhat pada Ibunya.

"Bersyukur, Nak. Banyak di luar sana yang bahkan tak mampu membaca. Apalagi bercengkrama dengan buku." Tuturnya lembut.

"Iya, Bu. Sabrina tau. Sabrina juga seneng, ko. Cuma ya... gitu. Kadang bosen aja. Makanya ambil cuti."

"Bu, di jalan belakang rumah kan masuk ke hutan, ya?"

"Iya. Kenapa emang?"

"Di hutan ada apa saja, Bu? Ko dari dulu aku gasempet main ke sana, ya. Entah, kali ini penasaran aja."

"Kamu pengin kesana?"

"Kalau Ibu ijinin...," ucapku sambil menyeduh teh manis buatan Ibu.

"Boleh. Tapi sama Bapak, ya. Ibu ada keperluan di rumah. Belum masak juga."

"Beneran, Bu?"

"Iya. Bapak hapal tempat di hutan. Jadi Ibu percaya."

"Makasih Ibuku yang cantik." Candaku.

***

Ayya terbangun. Ia langsung mengambil air minum di meja kamarnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS