Bel pulang berdering. Lalu lalang siswa bertebaran. Dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas ips ataupun ipa. Satu di antaranya adalah Laras.
Ia bergegas meninggalkan kelas duluan. Tanpa berkabar pada siapapun. Laras menunggu di pendopo sekolah. Namun, karena kawatir Kirana melihatnya, ia segera berpindah. Langsung menuju ruang seni musik.
"Hei, Ras. Udah lama ta?"
"Ndak, ko, Dik. Baru aja."
"Taraaa." Dika memamerkan kunci pada Laras.
"Ini kunci ruang seni musik. Tadi aku ke ruang pak Tri dulu. Trus katanya duluan suruh buka ruangannya."
"Bismillah ya, Dik. Semoga langkah kita lancar."
"Aamiin. Yuuk, masuk."
Dika membuka pintu ruang seni musik. Dan mereka pun masuk.
***
"Fan, lihat Laras nggak?" Tanya Kirana bingung.
"Ehm... Laras, yah? Aku kurang tau, Ki. Emang gak ngabarin kamu?"
"Enggak, Fan. Makanya ini aku bingung."
"Mungkin lagi ada perlu mendesak kali. Yaudah, yuk buruan siap-siap latian upacara lagi."
"Nggak sama Pak Tri lagi yah?"