Chereads / Bukan Sekadar Sultan / Chapter 95 - 95

Chapter 95 - 95

Aku masih terduduk di depan minimarket. Kinan di sebelahku. Ia masih diam tak bergeming. Entah, ia tak langsung merespon apapun padaku kali ini.

Ia hanya memandangku bagaimana air mata terus mengalir di pipiku. Sesekali tangannya perlahan mengusapnya. Ya, hanya itu. Dia masih saja diam penuh rahasia.

Apakah dia memang sengaja membiarkanku bercerita mengulang memori saja? Apakah diapun sebenarnya pernah merasakan kesedihan sepertiku?

Aku duduk. Sesekali mengetuk-ngetukkan sepatu ke tanah. Entah, sedikit meluruhkan segala gundah.

Hujan masih saja tak henti-hentinya membasahi tanah. Tak ada yang benar-benar mampu sabar, kecuali ia yang tak pernah berhenti menyerah. Bukankah dalam hidup apapun, kesulitan, kesedihan sudah jadi menu akrab kehidupan?

Lalu lalang kendaraan mulai sepi. Tak ada riuh dalam pemandangan di depanku kini. Sepertinya riuh itu berpindah ke kepalaku. Semakin aku menyimpannya rapat, rasa-rasanya justru seperti ingin memaksa melompat.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS