"Sudah sore nih, Fan. Aku pulang dulu, yah," ucap Anggun.
"Mau kemana?" Irfan menahan Anggun dengan memegang tangannya.
"Maaf, Fan." Anggun melepaskannya perlahan.
"Sorry. Aku refleks. Ehm, maksudnya aku kan yang ngajak kamu ke sini, aku antar aja skalian, yah?"
Anggun terdiam sejenak. Ia pun baru teringat belum mengabari suaminya. Seketika, kalut memenuhi kepala Anggun.
"Gimana, Nggun?"
"Aku rasa aku harus segera pulang. Kita cukupkan tentang Indri dulu, ya? Setidaknya aku tahu dia memang sakit. Dan kamu ada hubungannya," tutur Anggun perlahan.
"Aku janji. Akan coba membantu menyembuhkannya. Minimal, aku akan berusaha menemaninya."
Anggun beranjak ke luar kafe.
"Nggun! Yakin mau pulang sendiri?"
"Bukannya nunggu ojek online lebih lama?"
Anggun terdiam sejenak. Ia pun teringat suaminya mungkin juga tak akan marah dengan apa yang dilakukannya hari ini.
Sejenak, jemarinya mengirim pesan ke Ali.