Kali ini, Alyn hanya bisa duduk pasrah dia harus ikut kemanapun Manaf akan membawanya. Tugasnya sebagai anak untuk menjadi seseorang gadis yang berbakat dan berprestasi, sudah ia laksanakan.
Atas ajakan Manaf, Alyn duduk manis di damping pria gagah berdasi itu.
"Emangnya, kita mau kemana Yah?"
"Kamu duduk dengan tenang saja di situ. Ayah akan membawa kamu ke sebuah tempat yang sangat special."
"Aku jadi gak sabar. Tapi, apakah itu gak ngerepotin ayah? Gara-gara acara aku, ayah jadi bolos bekerja?"
"Tenang saja, itu sama sekali gak masalah. Anggap saja, ini tanda terimakasih ayah pada kamu karena kamu sudah mau menjadi anak ayah yang sangat baik."