Igho melangkah pergi meninggalkan bibir pintu dapur umum itu.
Dengan wajah yang kalang kabut, Igho kebingungan hendak pergi kemana.
Yang jelas Igho sulit mencerna situasinya saat ini saking bingungnya.
Sedangkan di dapur, bisikan kecil tiba-tiba terdengar di telinga Alyn yang sedang asyik-asyiknya memasak.
"Hei, ada tamu tuh! mungkin saja tamu itu yang kamu tunggu-tunggu dari tadi, kamu memasak pasakan itu khusus untuk orang di luar sana kan," bisik Yuna sambil mengelingkan matanya mengarah ke bagian pintu batas dapur dan tersumbing.
Tiba-tiba saja hati Alyn tergugah mendengar itu.
Alyn berpikir kalau di depan pintu itu adalah Igho.
Pipi merahnya kembali bangkit dan memudar mewarnai seluruh wajahnya.
"Cieeee ...,"
"Kok cie? Emang siapa di luar?" alibi Alyn berpura-pura tidak tahu.
"Abis kamu keliatan geer gitu. Padahal tamunya perempuan."
"Hah? Perempuan ya?"
