Senyum yang terpancar dari bibir merah merona itu membuat Igho sedikit terdiam.
Ia melihat sebuah pancaran bersinar di wajah Alyn.
Lalu Igho mendekatkan tubuhnya condong mendekat ke arah pipi Alyn.
"Jika aku minta maaf soal ibumu sekarang, apa itu tidak terlalu terlambat?" bisik Igho serius.
Alyn terperangah mendengarnya. Sontak ia terkejut dengan semua pernyataan Igho hingga ia terpaku diam dan tak bisa berucap sama sekali.
Alyn merasa dirinya benar-benar kaku apalagi saat ia tidak bisa menjawab dan hanya merapatkan bibirnya, tiba-tiba Igho semakin mendekatkan bibirnya.
Sebuah kecupan terlancar begitu cepat di bibir Alyn.
Denyut jantung Alyn berdegup dengan kencang.
"Maaf!" ucap Igho dengan sangat tulus lalu ia menarik kembali wajahnya dari Alyn dan membuka matanya yang sempat terpejam tadi ketika ia merasakan ada sesuatu getaran yang merasuk pada dirinya.