Setelah beberapa menit Dr. Bram mengecek keadaan Kayla, dia mulai bangkit dari tempat duduknya lalu melipatkan stetoskop yang bergelayut di dalam tengkuk lehernya, hingga ia memasukannya kedalam kantong kecil yang selalu ia bawa kemanapun juga.
Dr. Bram mengedipkan mata dengan serius mengarah pada Zayyan. Zayyan sontak berjalan mengekor di balik punggung Bram meninggalkan Igho dan Kayla berdua saja di ruangan itu.
"Bagaimana keadaan Kayla Dok?' tanya Zayyan dengan sangat cemas.
Dr. Bram menarik nafasnya berat sambil menggelengkan kepalanya.
"Maaf aku harus mengucapkan ini, kalau keadaan Kayla sudah sangat kronis, dia harus di rawat intensif di rumah sakit. Keadaannya saat ini sudah sangat lemah sekali. Organ hati di dalam tubuhnya sudah terlanjur kronis dan bisa membuat keadaan tubuhnya tidak stabil."
"Apa? Tapi, penyakit Kayla bisa di sembuhkan Dok?"