Selang Igho berangkat ke kantornya, Alyn melimpir ke pojokan kamar dan mencari-cari ponselnya yang tenggelam di dasar bantal.
"Heuh, ketemu juga," celoteh Alyn sedikit emosi sedari tadi pagi.
Kabar pagi dari undangan Kayla cukup membuat Alyn kelimpungan.
Ia susah mengerti harus berbuat apa. Baru saja ia merasakan kenyamanan hidup tanpa Kayla. Seperti hantu, kini nama itu kembali mencuat lagi mengiringi rumah tangganya.
Apa boleh buat, Alyn hanya bisa pasrah dengan keadaan, itu semua demi mempertahankan Igho.
Alyn meraih ponselnya lalu menarikan jari lentiknya mencari nama Anjar di dalam phone booknya.
"Hallo?"
"Ya, Lyn? Ada apa?"
"Jar, ada hal serius yang harus aku bicarakan sama kamu."
"Apa? Bicara saja!"
"Gak bisa lewat telpon Jar, ayo kita ketemuan!"
"Ketemuan? Nanti Igho murka kalau dia tahu kamu keluar rumah untuk bertemu dengan Aku?"