Pagi sekali, Anjar turun dari rumahnya.
Seperti biasa, ia sudah segar siap untuk pergi ke Cafenya.
Dengan keahliannya mengemudi, Anjar memang selalu pergi kemanapun juga seorang diri.
Mungkin karena titelnya sebagai jomblo sejati, Anjar menikmati kesendiriannya. Padahal, dia sudah sangat merindukan pinangan dari seorang pria yang akan berjodoh dengannya kelak, percis seperti Alyn yang sudah menikah dua kali.
Di kesendiriannya, Anjar nampak sangat santai bersiul sambil mengemudikan mobilnya untuk menuju ke Cafe-nya.
Hingga seketika laju mobilnya terhambat dan terpaksa ia menginjak pedal rem ketat karena seseorang pria datang tiba-tiba berjalan ke tengah jalan.
Cekittt!
Brak!
"Aw! Sial, siapa sih dia?"
Anjar yang sedikit emosi langsung keluar dari mobilnya. Sambil melinting lengan bajunya sampai sikut, Anjar memasang wajah gahar.
"Woy, kalau jalan lihat-lihat dong!" teriak Anjar sambil menunjuk-nunjuk di balik punggung pria itu.
